Emiten baru 2009 bagi gain 61,45%
Saham emiten pendatang baru membagikan laba transaksi (capital gain) rata-rata sebesar 61,45% sepanjang tahun berjalan 2009, seiring dengan prospek positif perusahaan-perusahan tersebut.
Tujuh dari 13 emiten yang mencatatkan saham perdana (initial public offering/ IPO) tahun lalu terctat membagikan keuntungan transaksi, sedangkan enam lainnya harganya justru anjlok sejak dicatatkan perdana.
Kenaikan tertinggi dibukukan PT Inovisi Infracom Tbk, yang posisi sahamnya naik 428% dari harga penawaran perdana Rp145 per saham menjadi Rp660 pada akhir tahun lalu.
Sebaliknya, kerugian transaksi terparah terjadi pada saham PT Garda Tujuh Buana Tbk yang terkoreksi 37,39% ke level Rp71 per unit.
Ketua Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Airlangga Hartarto menilai kinerja positif saham-saham itu di pasar mengikuti kinerja fundamental para emiten, seiring dengan masih kuatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Dalam situasi seperti sekarang, investor juga melihat faktor fundamental sebagai salah satu pertimbangan investasi. Kami masih melihat ekspektasi positif ke emiten-emiten pendatang baru,” tuturnya kepada Bisnis, kemarin.
Kinerja positif perusahaan terbuka di bursa, lanjutnya, mencerminkan kuatnya sektor riil nasional menghadapi krisis keuangan global yang meledak pada 2008. Dia mengekspektasikan kinerja positif para emiten di bursa dapat terjaga tahun ini.
Bisnis mencatat Inovisi membukukan laba bersih per September Rp12,28 miliar, naik 8.880% dari posisi yang sama pada 2008 sebesar Rp136,77 juta. Kenaikan itu disumbang anak usahanya Fastline Limited.
Sebaliknya, Garda Tujuh Buana per September belum melaporkan pendapatan, sehingga rugi bersihnya melonjak 738,01% menjadi Rp14,33 miliar. Emiten ini sempat mengagetkan bursa setelah merambah lini bisnis pupuk, tanpa memberitahukannya dalam prospektus IPO.
Utang sindikasi
Pada perkembangan lain, Bloomberg melaporkan pasar utang sindikasi nasional sepanjang tahun lalu masih bergerak positif dengan kenaikan 30,26%, dari US$8,74 miliar pada 2008 menjadi US$11,39 miliar.
Transaksi utang terbesar dibukukan PT Perusahaan Listrik Negara senilai US$1,06 miliar, berupa fasilitas kredit sindikasi dari Bank of China dan Export-Import Bank of China.
Namun dari sisi nilai, terjadi kenaikan tipis dari 49 transaksi pada 2008 menjadi 51 transaksi pada tahun lalu.***
Kinerja saham pendatang baru 2009
Sumber: Bloomberg (2010)

0 pendapat:
Post a Comment