‘Penambahan saham di Matahari fleksibel’
Grup Lippo kembali mempertontonkan kepiawaian menarik dana segar. Kelompok bisnis keluarga Riady ini meraup Rp5,17 triliun dari investor dunia CVC Capital Patners Ltd, setelah melepas 72% saham PT Matahari Department Store Tbk (MDS).
Namun sebelum melepas saham MDS, PT Matahari Putra Prima Tbk selaku induk mencatatkan saham anak usahanya itu ke bursa saham dengan skema backdoor listing melalui PT Pasific Utama Tbk (LPPF). Untuk mengintip liku-liku transaksi tersebut, Bisnis mewawancarai Direktur Utama Matahari Putra Prima Benjamin J. Mailool pada Senin. Berikut petikannya,
Bisa digambarkan proses awal hingga CVC bisa mengakuisisi MDS?
Pihak CVC datang sekitar dua-tiga bulan yang lalu, mereka menyatakan ingin menjajaki pembelian saham MDS. Kami pun terbuka dengan memberi beberapa opsi yang bisa diambil. Jadi, proses berjalan tiga bulan.
Matahari mengundang mereka?
Mereka yang datang dulu, dan setelah kami OK dengan penjajakan, mereka pun langsung berbicara lebih detil. Selanjutnya, mereka melakukan berbagai assessment (penilaian).
Ada yang menjadi penasihat transaksi ini?
Tidak ada. Mereka datang sendiri.
Selain CVC, ada investor lain yang meminati MDS?
Ada banyak, jumlahnya mencapai 36 investor. Hanya saja waktunya yang berbeda-beda. Kebanyakan adalah investor asing, karena mereka selalu mencari peluang investasi karena percaya pada stabilitas sosial-politik Indonesia. Pasar ritel Indonesia dinilai prospektif, sehingga mereka selalu menanyakan peluang [investasi] ke sana-sini.
Ada alasan khusus kenapa CVC yang akhirnya dipilih?
Pertimbangannya macam-macam. Pertama, karena faktor harga yang premium sesuai dengan harapan kami. Kedua, kami juga melihat profil CVC. Mereka kan bukan perusahaan ecek-ecek, melainkan perusahaan skala gobal. Kami tidak mau menggandeng investor yang memiliki komitmen setengah-setengah. Ketiga, Matahari butuh investor strategis untuk memperkuat ekspansi, dengan menarik investasi langsung dari luar negeri. Ternyata, CVC mengizinkan kami masih mempertahankan saham di MDS.
Kenapa CVC tidak beli saham MDS langsung, namun lewat perusahaan patungan?
Pertimbangannya karena mereka melihat kami sebagai mitra strategis yang perlu sama-sama mempererat hubungan. Ini berbeda sekali dari skema penjualan saham secara langsung.
Keuntungannya apa dibandingkan dengan membeli secara langsung?
Kalau seperti itu, mereka jenjangnya dengan kami lebih jauh dan posisinya sama seperti perusahaan lain. Kalo dengan skema joint venture ini, kedua belah pihak sepakat membentuk perusahaan sehingga hubungan kami dekat dan lebih ekslusif.
Mereka juga terbuka dengan bersedia mempertahankan mitra stratagis. Jadi transaksi ini kuncinya adalah strategic alliance, bukan divestasi atau penjualan. Kami membentuk aliansi strategis membangun department store, tapi mereka punya keinginan memiliki saham lebih besar dengan menyuntik pendanaan lebih besar.
Penambahan saham Matahari di MDS itu klausul ekslusif transaksi ini?
Itu bukan ekslusif, tapi hanya keinginan kami dan bergantung sejauh mana mereka mengizinkan. Kami sih ingin [menambah saham], di MDS sendiri mereka mengizinkan Matahari punya 20%. Jika dalam jangka panjang kami ditanya apakah ingin porsi saham ini bertambah atau berkurang, manajemen tentu akan menjawab ‘ingin menambah’, karena kami tahu prospeknya bagus.
Jadi penambahan prosi saham itu fleksibel?
Penambahan saham itu fleksibel. Mengenai kapan, kami belum tahu.
Setelah CVC masuk, akankah ada pergantian manajemen?
Nah, ini dia. CVC ingin manajemen dipertahankan. Mereka tidak mau merombak, malah ingin manajemen dipertahankan, termasuk juga di tataran personalia. Kami sendiri diuntungkan karena masih bisa memegang anak usaha dengan memiliki saham di sana. Bagi saya, ini kerja sama yang harmonis sekali.***
0 pendapat:
Post a Comment