Total dirikan anak usaha properti
PT Total Bangun Persada Tbk berekspansi menggarap bisnis properti dengan mendirikan anak usaha baru PT Total Persada Development, yang ditargetkan mulai beroleh laba tahun depan.
Direktur Total Bangun Moeljati Sutrisno mengatakan pada tahap awal, anak usaha tersebut akan menggarap kawasan wisata (resort) di Bali, dan akan merambah bisnis properti lain seperti apartemen, rumah hunian, dll.
“Kami menyuntikkan modal awal senilai Rp50 miliar yang akan berasal dari kas internal. Total Bangun Persada akan memiliki 99% saham, sedangkan mitra kami menyediakan lahan pengembangan,” tuturnya kepada pers, kemarin.
Kas internal perseroan per triwulan I/2010 mencapai Rp400 miliar, dengan arus kas positif karena tidak memiliki utang. Perseroan mendapat fasilitas pinjaman siaga (stand by loan) senilai Rp76 miliar dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Rp26 miliar), PT Bank Danamon Tbk (Rp25 miliar), dan PT Bank Central Asia Tbk (Rp25 miliar)
Direktur Total Development Arif Suhartojo menambahkan Total Development diharapkan bisa berkontribusi terhadap pendapatan konsolidasi perseroan mulai tahun depan, setelah pengembangan pada tahun ini.
“Kami berharapan tahun depan mulai bisa berkontribusi terhadap pendapatan opeasional. Margin laba kotor diharapkan bisa mencapai 9%-10% sama seperti Total Persada,” ujarnya.
Arif Suhartojo sebelumnya menjabat sebagai Direktur Total Persada, namun dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) kemarin disetujui mengundurkan diri karena pertimbangan pensiun.
Dalam rapat umum, publik pemegang saham menyetujui pembagian saham bonus Rp100 per unit dan dividen tunai Rp7,5 per saham, sebagai insentif kepada publik pemegang saham berkode TOTL tersebut.
Dividen
Sekretaris Perusahaan Total Persada Elvina Apandi Hermansyah mengatakan pembayaran dividen akan dilakukan pada 28 Juni 2010. Perseroan menyisihkan Rp20,625 miliar atau 40% laba bersih tahun lalu sebagai dividen tersebut.
“Sebesar Rp9 miliar dari laba bersih tahun lalu disisihkan sebagai dana cadangan, dan sisanya Rp222,1 miliar dibukukan sebagai laba ditahan,” tuturnya kepada pers, kemarin.
Di sisi lain, lanjutnya, perseroan juga akan membagikan saham bonus dengan rasio 100:24, di mana pemegang 100 unit saham lama berhak mendapatkan 24 saham baru, dengan nilai nominal Rp100.
Dengan jumlah saham bonus 660 juta unit, perseroan memberikan insentif bagi publik senilai Rp66 miliar. Pascapembagian saham bonus tersebut, jumlah saham beredar perseroan bertambah dari 2,75 miliar menjadi 3,41 miliar saham.
“Saham bonus dibagikan dengan harapan bisa meningkatkan saham beredar kami di pasar, sehingga investor diuntungkan dengan meningkatnya likuditas,” tambah Arif.***
0 pendapat:
Post a Comment