dua setengah jam di horison
Pertama sinar temaram, lalu lampu warna-warni ditembakkan ke arah penonton. Menyilaukan, sesilau para penonton menyaksikan duo Graham dan Russel yang dinanti-nanti berlompatan menaiki panggung. Tak kurang dua belas lagu dibawakan malam itu, termasuk Even The Nights are Better, Two Less Lonely People in The World, Good Bye, Here I Am, dan Making Love (Out of Nothing at All).
Tapi penonton kurang ekspresif. Tampaknya, kebanyakan dari mereka adalah orang yang mampu membeli “hidup”, tapi tak mampu menikmatinya.
Hanya dua wanita di sebelahku yang—sialnya—masih berhubungan darah denganku (hehe…) bergerak meliuk-liuk di atas tempat duduk mereka. Sesekali tangan mereka terangkat ke atas, sebagai… nyiur melambai. Tanpa ragu, tanpa malu. Sementara, puluhan pasang mata di belakang mereka melirik dengan bibir terkulum senyum geli. They’re crazy! I love these girls!
Meski personilnya berusia setengah abad, Air Supply tampil memukau malam itu.
Irama drum yang menghentak-menggedor jantung, betotan basis yang menggetarkan syaraf ujung-ujung jari, lampu warna-warni yang berputar cepat, dan Duo Graham-Russel yang bergerak enerjik... Inilah budaya pop!
Semua kedalaman melebur di dalamnya; harapan, kesan, kenangan. Siapa yang bisa bertahan?
(It’s one of the best night I ever had with u, Sists!)
2 pendapat:
Post a Comment