Thursday, March 01, 2007

and the sue goes

PT Makindo Tbk menunggak pajak senilai total Rp494,06 miliar yang seharusnya dibayarkan paling lambat 30 November 2006, sementara otoritas pasar modal menegaskan realisasi go private tidak menghapuskan kewajiban emiten itu.

Utang pajak itu diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Masuk Bursa pada 31 Oktober 2006 berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan untuk tahun pajak 1996. Tagihan pajak tersebut meliputi pajak penghasilan (PPh) sebesar Rp358,57 miliar, pajak pertambahan nilai Rp119,25 miliar, surat tagihan PPN Rp16,11 miliar, PPh Pasal 21 Rp66,07 juta, dan PPh Pasal 23 Rp68,92 juta

Tagihan PPh badan itu berasal dari perhitungan penghasilan bersih Makindo sebesar Rp859,29 miliar, penghasilan kena pajak Rp859,29 miliar, sehingga pajak penghasilan yang terutang Rp257,77 miliar ditambah sanksi administrasi Rp116,29 miliar. Dalam laporan itu, Makindo baru membayar Rp15,5 miliar yang berasal dari PPh Pasal 25 sebesar Rp4,05 miliar dan PPh pasal 29 sebesar Rp11,44 miliar.

Dalam SKPKB PPN, menurut perhitungan KPP Perusahaan Masuk Bursa, terlihat perbedaan yang nyata antara perhitungan yang dibuat Makindo dan kantor pajak. Misalnya dasar pengenaan pajak yang dilaporkan emiten sebesar Rp78,47 miliar, sementara kantor pajak menetapkan Rp884,08 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan Makindo per September 2006, disebutkan utang pajak yang harus dibayarkan perseroan mencapai Rp219,13 juta. Jumlah ini turun dibandingkan dengan periode yang sama 2006, yaitu Rp1,68 miliar.

Bisnis berusaha menghubungi Dirut Makindo Gunawan Jusuf untuk meminta konfirmasinya. Namun, telepon seluler Gunawan yang dihubungi sejak Selasa malam belum tersambung. Bahkan pesan singkat yang dikirimkan ke telepon tersebut juga tidak dibalas.

Pada Rabu dan Kamis, Bisnis mendatangi kantor Makindo di Wisma GKBI guna mendapatkan tanggapan seputar tunggakan pajak tersebut. Namun, menurut sekretaris dirut Makindo dan sekretaris perusahaan sedang bertugas di luar kota. Sekretaris itu berjanji menghubungi redaksi harian ini, tetapi hingga berita ini diturunkan, Makindo belum memberikan penjelasan secara resmi.


Dijerat sanksi
Bapepam-LK memastikan Makindo tetap dijerat sanksi jika perseroan itu terbukti melanggar ketentuan pasar modal, meski nanti berstatus sebagai perusahaan tertutup. "Mereka masih bisa ditindak kalau memang di masa mendatang ada temuan baru mengenai pelanggaran peraturan pasar modal ketika masih berstatus terbuka," tuturnya kepada Bisnis, Rabu.

Menyangkut dugaan tunggakan pajak, Fuad menjelaskan hal itu bukan wewenang Bapepam-LK, tetapi Ditjen Pajak. Bapepam-LK, jelas dia, tidak bisa menggunakan alasan itu untuk menolak go private Makindo.

Dia mengatakan berdasarkan laporan resmi yang disampaikan manajemen Makindo, keputusan go private disetujui dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) dan tidak ada penolakan dari pemegang saham minoritas.

"Menurut laporan mereka, tidak ada penolakan pemegang saham minoritas menyangkut persetujuan go private. Namun, kami akan melihat lagi jika nanti ada laporan baru," tutur Fuad.

Direktur Pencatatan BEJ Eddy Sugito mengatakan tunggakan pajak itu seharusnya dilaporkan sebagai keterbukaan informasi kepada bursa. Namun, hingga kini BEJ belum menerima pemberitahuan tersebut.

***

In all my carreer as a journalist, I have got three time sues because of my reporting. First when I was a student journalist in Diponegoro University. I was editor in chief when my reporters covering up the corruption in the university cooperation.

Second is when I'm journalist of Bisnis Indonesia, covering up the divestation progress of Lapindo Brantas shares (owned by The State Minister of Welfare Aburizal Bakrie, through Energi Mega Persada) while facing mud-flow disaster in Sidoarjo.

Both cases are closed. First case closed after I traveled to Jogja and Jakarta to have advocation from other student journalist, and second one closed after Nirwan Bakrie told the President Director of Energi Mega Persada to cancel the sue and ordered him to apologize.

And this is the latest and biggest case. Gunawan Jusuf is a powerful man close to The President. He employ Paris Hotman Hutapea as his lawyer, and about to sent me to jail for AT LEAST two years. :)

He complained not of my journalist process, but the data covered in the writing. The tax data supposed to be kept as official secret of taxation, and the data (we got it fresh from Directorate General of Taxation) is totally wrong for Makindo already have tax clearance, he claimed.

And now, I just wait for this wind of destiny take me. All I know is that my journalism process is correct, and my bosses do everything they can to face this Gunawan Jusuf. As long as I'm having my dignity with me, then nothing to be worry.

But I know I'll need more luck and more prayer.. send me some, plz... :p

ikram said...
"He complained not of my journalist process, but the data covered in the writing. The tax data supposed to be kept as official secret of taxation, and the data (we got it fresh from Directorate General of Taxation) is totally wrong for Makindo already have tax clearance, he claimed."

Well somebody is surely stupid enough to complain then. Buruk muka, bukan lagi cermin dibelah, tapi tukang cermin dituntut?

"But I know I'll need more luck and more prayer.. send me some, plz... :p"

I am sending you A LOT. Why did you change your haircut, anyway? :)
zen said...
aku gak akan kirim do'a. sebab kau tak butuh itu. kau lebh butuh orang yang mau bawain buku dan makanan ke salemba tiap pagi, seperti inggit garnasih buat soekarno sewaktu dipenjara di sukamiskin. hehehe....

Biasa sajalah. Baru tiga. Kalo udah tujuh kali baru aku kirim doa. karena kalo dah tujuh kali dicomplain, itu artinya kalo kamu emang wartawan dg kadar kritisime yang hebat atau kamu emang gak bakat jadi wartawan....(masak dikomplian sampe 7 kali. jangan2 gak ikut diklat dasar).

Untuk semua kasus yang kau alami, dalam konteks sebagai wartawan atau sebagai lelaki, aku hanya bisa mengacungkan gelas seraya berkata: kau akan makin kuat, kawan!

hahahaha....
Anonymous said...
wah gila ya kamu! I wish U luck. BTW liat foto kamu yang berambut cepak bikin aku kaget :)

ATI
turabul-aqdam said...
IKRAM, I said I cut my hair spontaneously, the capster punya ide itu. aku ayoin aja.

Ya, begitulah. dia nolak kasih konfirmasi, abis itu langsung nuntut. thanks support-nya y...

ZEN, jangan kirim doa atau Inggit kalau nanti aku dipenjara. cukup Tamara Bleszynski atau Sophia Latjuba sudah cukup bagiku. :p

ATI, iya aku gila. tepatnya, ga peduli dengan resiko ke depan. tapi jangan kaget gitu dong, kan baru cepak. coba kalo aku gundul, bisa-bisa kamu jantungan. hehe..
ikram said...
hmm, siapa tahu rambut bawa keberuntungan.. makanya jgn dipotong hehehe.
Anonymous said...
We're always going to pray for you, Rif... keep fighting yahhhh... :)
zen said...
kok banyak yang doain bedebah yang satu ini ya? bapak2, ibu2 dan saudara2 sekalian, empu blog ini baik2 saja. dia gak takut penjara, karena di hatinya sudah ada penjara yang lebih rudin tinimbang penjara panoptican-nya Jeremy Bentham sekali pun.
turabul-aqdam said...
IKRAM, hmm.. halah! XD

AMEL, aku juga berdoa semoga masalah kamu segera dilapangkan, tuntas. terima kasih..

somehow, I believe I'l be allright. mo dipenjara, mo dibuang ke mars, mo dikawinken paksa ama Tamara Bleszynski, pokoknya selalu allright..insya Allah. :p

ZEN, menurutku sesama bedebah perlu keluar merunut jalanan bersama, menziarahi lipatan dunia. aku akan ambil cuti! :)
The Bitch said...
Bapa kami yang ada di surga,
Dimuliakanlah namaMu
Datanglah kerajaanMu
Jadilah kehendakMu
Di atas bumi seperti di dalam surga
Berilah kami rejeki pada hari ini
Dan ampunilah kesalahan kami
Seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami
Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat
Amin

Salam Maria
Penuh rahmad Tuhan sertamu
Terpujilah engkau di antara wanita
Dan terpujilah buah tubuhmu Yesus
Santa Maria bunda Allah
Doakanlah kami yang berdosa ini
Dekarang dan sampai waktu kami mati

tuh. dah didoain ama temen gwa. kalo gwa mah cukup doa makan, abis makan, dan tidur.
eh, udah ga perlu doa lagi ya?
*evilgrins*

(iseng luarbiasa akibat nemenin temen kos lembur di warnet)

btw, I wonder. Yesus sbenernya tumbuhan ya? kenapa berbuah?
turabul-aqdam said...
PITO, hehehe.. kamu kok tahu doa itu ya?

ah.. lama sekali kita tak pernah ngobrol hal-hal gila.
Subscribe to: Post Comments (Atom)